Inilah Cara Memilih Pasangan Hidup Paling Spesial
Selamat malam, jomblowan dan jomblowati. Bunga-bunga mekar dengan indahnya, salah satunya bertujuan merayu burung dan lebah agar mengantarkan benih si bunga ke bunga yang lain untuk dibuahi. Demikianlah naluri yang dianugerahkan Allah kepada makhluk hidup ciptaan-Nya. Masing-masing memiliki pasangan dan selalu berupaya untuk bertemu pasangannya. Pria dan wanita, laki-laki dan perempuan, jantan dan betina, semua memiliki naluri dan dorongan yang sama kuat untuk bertemu dan menyatu.
Inilah Cara Memilih Pasangan Hidup Paling Spesial
Jangan biarkan bilur-bilur penyesalan menjadi momok kehidupan di masa datang. Karena hari ini Anda telah membuat keputusan yang keliru. Iya, salah dalam hal menentukan siapakah teman hidup yang paling ideal. Hitam atau putih warna kehidupan Anda di masa depan adalah konsekuensi atas pilihan gegabah saat ini.
Memilih pasangan hidup berarti memilih teman untuk menuju satu tujuan dalam hidup, yaitu sebuah keluarga yang penuh keberkahan dan diridhai Allah swt. Tentu saja tidak mudah menggabungkan dua kepribadian yang berbeda untuk mencapai satu tujuan. Oleh karena itu, Islam memberikan arahan dalam memilih pasangan hidup. Secara umum hal itu telah tercantum di dalam sebuah hadits. Rasulullah pernah bersabda, “Perempuan itu dinikahkan karena empat hal, yaitu karena hartanya; karena keturunannya; karena kecantikannya (atau ketampanannya); atau karena agamanya. Akan tetapi pilihlah berdasarkan agamanya agar selamat dirimu.” (H.R. Bukhari Muslim)
Suami adalah pemimpin, tempat berlindung bagi istri, pembimbing, dan merupakan nahkoda dalam kapal besar yang bernama pernikahan. Oleh karena itu, memilih suami berarti menentukan masa depan dunia akhirat kita.
Untuk itu perlu sikap selektif dalam memilih, tidak boleh hanya karena ketampanan ataupun karena cinta saja. Seperti yang Rasulullah saw ajarkan, sebenarnya sama ketentuannya dengan memilih istri. Yaitu karena pekerja keras, akhlak yang mulia, ketampanan, dan ketaatannya dalam beragama.
1. Pekerja keras
Rasulullah menganjurkan para pemuda yang sudah mampu secara lahir maupun batin untuk segera menikah. Salah satu dari kemampuan lahir adalah kemampuan seseorang untuk menafkahi keluarganya. Oleh karena itu, faktor pekerja keras merupakan hal yang sangat penting. Dengan bekerja keras ia akan lebih bisa untuk memenuhi nafkah untuk keluarganya.
Namun dalam hal ini, perlu dibedakan antara pekerja keras dengan gila kerja. Seseorang yang gila kerja atau sering disebut dengan workaholic akan terus bekerja demi kekayaan, penghormatan orang lain, tingkat sosial yang tinggi tanpa mengenal lelah dan bosan. Sebaliknya, seseorang yang pekerja keras tidaklah seperti itu. Dia bekerja keras demi keluarganya, bukan hanya untuk mencari harta belaka. Dia berusaha keras agar keluarganya dapat tercukupi kebutuhan hidupnya. Dia akan berpikir bahwa uang bukanlah sumber kebahagiaan melainkan itu hanyalah pembungkus saja. Mungkin uang bisa menjadikan hari-hari kita menjadi ceria, tapi belum tentu dapat selalu membuat kita bahagia.
2.Memiliki akhlak yang mulia
Akhlak adalah sifat yang terpatri kukuh di dalam jiwa yang memunculkan perbuatan secara spontan tanpa memerlukan pertimbangan dan pemikiran yang lama. Akhlak mulia adalah sifat yang memunculkan perbuatan yang baik menurut agama dan akal.
Rasulullah saw suatu ketika ditanya, “Apa yang paling cepat memasukkan seseorang ke dalam surga?” Beliau pun bersabda, “Bertakwa kepada Allah dan akhlak yang mulia.” Lalu beliau ditanya, “Apa yang paling cepat memasukkan manusia ke neraka?” Beliau menjawab, “Mulut dan kemaluan.” (H.R. Tirmidzi)
Seorang laki-laki yang berakhlak mulia dapat menjadi suami yang bijaksana. Dengan sikap bijaksana, ia akan memutuskan segala persoalan rumah tangga dengan teliti dan cermat. Selain itu dia dapat menciptakan suasana rumah yang damai, tenteram, dan menyenangkan. Oleh karena itu, Rasulullah sangat menekankan kita untuk menerima pinangan dari laki-laki yang berakhlak mulia.
“Apabila datang kepadamu (untuk melamar anakmu) orang yang agama dan akhlaknya memuaskan, maka terimalah lamarannya. Apabila tidak, maka muncullah fitnah dan kehancuran di muka bumi.” (H.R. Abu Hurairah)
3.Ketampanan laki-laki
Dalam sebuah hubungan, ketampanan seorang laki-laki memang tidak sepenting kecantikan pada wanita. Laki-laki yang berwajah tidak terlalu tampan dapat menggantinya dengan sifat lain, misalnya dengan kebaikan hati, kecerdasan, dan kekayaan. Kriteria ketampanan laki-laki di mata wanita tak selalu yang terlihat pada wajah, tetapi bisa juga pada kekuatan tubuhnya, badan yang tampak gagah, tubuh yang tinggi, dan sebagainya.
Banyak wanita yang menyukai laki-laki justru karena harta dan kemurahan hatinya. Seperti yang telah diungkap sebelumnya, harta bukanlah faktor utama kebahagiaan, melainkan pelengkap dari kebahagiaan itu sendiri. Adapun sifat kemurahan hati dapat menutupi banyak kekurangan, termasuk wajah yang tidak terlalu tampan.
4.Ketaatan dalam beragama
Untuk membahas bagian ini, hal pertama yang perlu diungkapkan adalah pentingnya kita menikah dengan laki-laki yang seagama. Meskipun beberapa ada yang mengatakan bahwa menikah beda agama itu tidak masalah, tetapi pasti prosentasenya kecil sekali. Jika benar-benar direnungi pasti ada ganjalan-ganjalan dalam hati.
Di dalam Al-Qur’an, Allah swt berfirman, “Jika kamu telah mengetahui bahwa mereka (benar-benar) beriman. Janganlah kamu kembalikan mereka kepada suami-suami mereka yang kafir. Mereka (perempuan-perempuan yang beriman) tiada halal bagi laki-laki kafir dan laki-laki kafir tidak halal bagi mereka (perempuan beriman)” (Q.S. Al-Mumtahanah [60]:10)
Perlu diketahui juga bahwa seagama belum tentu kuat dalam beragama. Selain seagama, kuat dalam beragama menjadi hal yang penting. Pemahaman agama yang baik hendaknya menjadi dasar pertimbangan dalam memilih pasangan hidup. Dengan modal agama yang kuat itu, ketika menjadi suami ia akan mampu bersikap bijaksana dalam menghadapi segala problematika rumah tangga yang ada. Keadaan yang seperti itu akan mampu mengantarkan pernikahan yang dia jalani kepada keridhaan Allah swt.
Banyak sekali alasan mengapa kita harus memperhatikan ketaatan beragama dalam memilih pasangan hidup. Alasan itu sebagai berikut.
- Dia mengetahui bahwa perkataan yang lembut dan perbuatan yang baik terhadap istrinya, sekalipun itu adalah hal yang kecil dan sepele, pasti akan dibalas Allah swt dengan pahala.
- Dia meneladani perilaku Rasulullah saw terhadap keluarganya. Misalnya dermawan dalam memberi nafkah, lembut, berusaha selalu ceria, dan bergaul dengan baik.
- Dia akan memperlakukan istrinya atas dasar rasa takut kepada Allah swt, sehingga dia tidak akan berbuat zhalim, menghina, memaki, mencela, ataupun merendahkan istrinya.
- Dia akan memperlakukan istrinya sesuai dengan ajaran agama. Yaitu dengan berusaha selalu mematuhi perintah Allah swt dan Rasul-nya dalam berperilaku kepada istrinya.
- Dia akan memegang teguh ajaran Islam. Dengan demikian dia akan menghindari dosa besar, segala yang diharamkan, dan maksiat.
Dapat disimpulkan bahwa dalam Islam, ketaatan dalam beragama merupakan poros yang utama. Kualitas seseorang bukan terletak pada keturunan, ketampanan maupun banyaknya harta yang dimilikinya. Oleh karena itu, Rasulullah saw berpesan bahwa memprioritaskan akhlak dan agamanya merupakan hal yang utama dibandingkan dengan faktor-faktor yang lainnya.
Belum ada Komentar untuk "Inilah Cara Memilih Pasangan Hidup Paling Spesial"
Posting Komentar