Inilah Doa Sayyidul Istighfar
Selasa, 11 Oktober 2016
Edit
Rasulullah saw adalah teladan kaum muslim dalam segala bidang kehidupan, termasuk dalam dzikir, doa, istighfar, pun ikhtiar. Rasulullah saw mengetahui bahwa manusia memiliki kecenderungan besar untuk menyimpang dari jalan Allah swt. Dan, penyimpangan-penyimpangan inilah yang akan menjerumuskan manusia kepada kesalahan dan dosa. Oleh karena itu, Rasulullah saw mengajarkan sebuah doa (bacaan istighfar) yang jika siapa saja membacanya pada pagi dan sore secara istiqamah dan penuh keyakinan maka Allah swt akan menjamin orang tersebut masuk ke dalam surga-Nya.
Doa tersebut dikenal dengan sebutan “Sayyidul Istighfar” atau ‘”Penghulu Istighfar”. Berikut doa yang dimaksud.
“Allâhumma anta rabbi lâ ilâha illâ anta khalaqtani wa anâ
‘abduka wa anâ ‘alâ ‘ahdika wa wa’dika mastatha’tu a’ûdzubika
min syarri mâ shana’tu abû`u laka bini’matika ‘alayya wa abû`u
bidzambi faghfirlî fa innahu lâ yaghfirudz-dzunûba illâ anta.”
“Ya Allah, Engkau adalah Rabb-ku. Tiada tuhan
selain Engkau. Engkau telah menciptakan aku, dan aku adalah
hamba-Mu, dan aku selalu berusaha menepati
ikrar dan janjiku kepada-Mu dengan segenap kekuatan
yang aku miliki. Aku berlindung kepada-Mu dari keburukan perbuatanku.
Aku mengakui betapa besar nikmat-nikmat-Mu yang tercurah kepadaku. Dan aku tahu dan sadar, betapa banyak dosa yang telah kulakukan. Karenanya, ampunilah aku.
Tidak ada yang dapat mengampuni dosa selain Engkau.”
Ada sebuah hadits yang diriwayatkan oleh Bukhari mengenai
kedahsyatan bacaan di atas. Rasulullah saw bersabda,
“Barangsiapa yang membaca doa ini pada sore hari dan dia
betul-betul meyakini ucapannya, lalu dia meninggal dunia
pada malam harinya, maka dia termasuk penghuni surga.
Barangsiapa yang membaca doa ini di pagi hari dan dia
betul-betul meyakini ucapannya, lalu dia meninggal dunia
pada siang harinya maka dia termasuk penghuni surga.”
Munajat Sya’baniyah Ali bin Abi Thalib
Siapa yang tak kenal Ali bin Abi Thalib. Beliau adalah sepupu, sahabat, sekaligus menantu Rasulullah saw. Ali bin Abi Thalib termasuk dalam kelompok “Assabiqunal Awwalun”, yaitu “Mereka yang Masuk Islam Paling Awal”.
Allah swt menjamin bahwa mereka yang termasuk kelompok ini akan berada di surga. Meski tahu dengan jaminan tersebut, tetapi tidak lantas membuat Ali bin Abi Thalib bangga, lalu mengendurkan semangat ibadah dan penghambaannya kepada Allah swt. Ali masih tetap merasa sebagai hamba yang penuh dosa dan hina. Oleh karena itu, Ali sering bermunajat mengharapkan ampunan dari Allah swt.
Dan, salah satu munajat Ali bin Abi Thalib yang terkenal adalah munajat beliau pada bulan Sya’ban—kemudian dikenal sebagai “Munajat Sya’baniyah”. Berikut munajat Ali bin Abi Thalib tersebut.
Dengan nama Allah Yang Maha Pengasih dan Maha Penyayang.
Ya Allah sampaikan shalawat kepada Muhammad
dan keluarga Muhammad.
Dengarlah doaku, ketika aku berdoa kepada-Mu.
Dengarlah seruanku, ketika aku menyeru-Mu.
Hampiri aku, ketika aku memanggil-Mu.
Aku telah lari menuju-Mu,
berhenti di hadapan-Mu,
bersimpuh kepada-Mu, berserah diri kepada-Mu,
mengharapkan pahalaku dari hadhirat-Mu.
Engkau ketahui apa yang ada dalam diriku.
Engkau kenali segala keperluanku.
Engkau arif akan apa yang tergetar dalam hatiku.
Tak tersembunyi bagi-Mu urusan kepulangan dan kembaliku,
dan apa yang ingin aku ungkapkan semuanya dari mulutku,
dan aku ucapkan dengan keinginanku
dan mengharapkannya untuk hari akhirku.
Sudah berlaku ketentuan-Mu padaku, duhai Junjunganku.
Apa yang terjadi kepadaku sampai akhir umurku,
baik yang tersembunyi maupun yang tampak padaku,
pada tangan-Mu bukan pada tangan selain-Mu;
kelebihanku dan kekuranganku, manfaatku dan madharatku.
Tuhanku, jika sekiranya Engkau menahan rezekiku, maka siapa
lagi yang akan memberikan rezeki kepadaku.
Jika Engkau mengabaikan aku
maka siapa lagi yang akan membelaku.
Tuhanku, aku berlindung kepada-Mu dari amarah-Mu
dan terlepasnya murka-Mu.
Tuhanku, jika aku tak layak memperoleh kasih-Mu,
Engkau sangat layak untuk memberikan anugerah kepadaku
dengan keluasan karunia-Mu.
Tuhanku, seakan diriku telah tersungkur di hadapan-Mu,
dan sebaik-baiknya kepasrahanku kepada-Mu
telah menaungi aku, lalu Engkau berkata apa yang layak Engkau
katakan dan Engkau liputi aku dengan ampunan-Mu.
Tuhanku, jika Engkau tak mengampuniku,
siapa lagi yang pantas melakukannya selain-Mu.
Jika sekiranya ajalku sudah dekat, tetapi amalku tak
mendekatkanku kepada-Mu, telah aku jadikan pengakuan dosa
ini sebagai wasilahku kepada-Mu.
Tuhanku, aku telah berbuat zhalim dalam memandang diriku.
Celaka sudah diriku, jika saja Engkau tidak mengampuninya.
Tuhanku, tidak henti-hentinya kebaikan-Mu
mengalir kepadaku pada hari-hari hidupku.
Maka, jangan putuskan kebaikan-Mu kepadaku
pada hari kematianku.
Tuhanku, bagaimana mungkin aku berputus asa
pada pandangan baikku kepada-Mu setelah kematianku,
padahal Engkau tidak memberikan kepadaku
selain yang indah saja dalam hidupku.
Tuhanku, perlakukanlah aku
apa yang Engkau layak melakukannya. Kembalilah
kepadaku dengan karunia-Mu yang Kau-berikan
kepada pendosa yang sudah dipenuhi kebodohannya.
Tuhanku, jika telah Kau-tutupi dosa-dosaku di dunia,
padahal aku sangat memerlukan penutupan pada hari akhirat
nanti karena Engkau tak menampakkannya di hadapan orangorang
yang shalih, maka jangan mempermalukan aku
pada hari Kiamat di hadapan para saksi.
Tuhanku, anugerah-Mu meluaskan harapku;
maaf-Mu lebih utama dari amalku.
Tuhanku, bahagiakan aku ketika berjumpa dengan-Mu
pada hari Kau-tetapkan keputusan di antara hamba-hamba-Mu.
Tuhanku, permohonan maafku kepada-Mu adalah permohonan
seseorang yang sangat memerlukan penerimaan permohonannya.
Terimalah permohonan maafku, wahai Yang Paling Pemurah
untuk dimohonkan oleh para pendosa.
Tuhanku, janganlah Kau-tolakkan keperluanku;
jangan Kau-sia-siakan kedambaanku;
jangan Kau-putuskan dari-Mu harapanku dan cita-citaku.
Tuhanku, sekiranya Engkau ingin menjatuhkan aku,
tentulah Engkau tidak memberikan petunjuk kepadaku;
sekiranya Engkau ingin mempermalukanku,
tentulah Engkau tidak menyelamatkan daku.
Tuhanku, tak pernah aku mengira Engkau akan menolak
keperluan yang untuk memperolehnya dari sisi-Mu
telah kuhabiskan seluruh umurku.
Tuhanku, bagi-Mu segala sanjung dan puja, selama-lamanya,
sanjungan yang kekal abadi, berlangsung terus, tak pernah habis,
sanjung-puja seperti yang Engkau cintai dan Engkau ridhai.
Tuhanku, jika Engkau menuntutku karena kesalahanku,
aku akan menuntut-Mu dengan maaf-Mu.
Jika Engkau menuntutku dengan dosaku,
aku akan menuntut-Mu dengan ampunan-Mu.
Jika Engkau memasukkan aku ke dalam neraka,
aku akan memberitahukan kepada para penghuninya
bahwa aku mencintai-Mu.
Tuhanku, jika amalku kecil di samping ketaatanku kepada-Mu,
kedambaanku besar di samping harapanku kepada-Mu.
Tuhanku, bagaimana mungkin aku kembali dari hadhirat-Mu
dengan tangan hampa yang Kau-tolakkan, padahal sangka baikku
akan anugerah-Mu pastilah mengembalikanku
dengan keselamatan dan rahmat-Mu yang Kau-curahkan.
Tuhanku, sudah aku habiskan umurku tenggelam dalam kelalaian
kepada-Mu; telah aku hancurkan kemudaanku
dalam kemabukan keterasingan dari-Mu.
Tuhanku, maka aku tidak bangun dari hari-hari ketertipuanku
dan keterperosokanku pada jalan kemurkaan-Mu.
Tuhanku, inilah aku hamba-Mu anak hamba-Mu
menghadap-Mu bertawasul kepada-Mu dengan kemurahan-Mu.
Tuhanku, akulah seorang hamba yang meninggalkan segala
keadaan duka ketika menghadap-Mu dengan sedikitnya rasa
maluku akan pandangan-Mu.
Aku mencari ampunan dari-Mu
karena ampunan-Mu adalah sifat kemurahan-Mu.
Tuhanku, aku tidak punya kekuatan
untuk meninggalkan maksiatku kepada-Mu,
kecuali pada waktu Engkau bangunkan aku untuk mencintai-Mu.
Dan sebagaimana Engkau inginkan aku untuk menjadi aku
seperti sekarang ini, maka aku bersyukur kepada-Mu karena
Engkau telah memasukkan aku dalam anugerah-Mu
dan karena Engkau telah membersihkan hatiku
dari noda kelalaian kepada-Mu.
Tuhanku, pandanglah daku seperti Engkau memandang orang
yang Kau-panggil dia lalu dia menjawab panggilan-Mu,
yang Kau-bimbing dia dengan bantuan-Mu lalu ia manaati-Mu.
Wahai Yang Dekat dan tak menjauh dari orang yang kebingungan
karenanya. Wahai Yang Pemurah, Yang Tak Bakhil
kepada siapapun yang mengharapkan pahala-Mu..
Tuhanku, anugerahkan kepadaku hati yang kerinduannya
mendekatkannya kepada-Mu, dan lidah yang ketulusannya
mengangkatnya kepada-Mu,
dan padangan yang kebenarannya mendekatkan kepada-Mu.
Tuhanku, sungguh orang yang mengenal-Mu tidak akan
diabaikan, yang berlindung kepada-Mu tidak akan dilalaikan,
dan orang yang Kau-hampiri tidak akan dibiarkan.
Tuhanku, sesungguhnya orang yang mengambil jalan-Mu
akan mendapat pencerahan.
Orang yang berpegang kepada-Mu akan memperoleh perlindungan.
Sungguh aku telah berlindung kepada-Mu.
Duhai Tuhanku, janganlah Kau-sia-siakan sangkaku akan kasih
sayang-Mu, jangan Kau-halangi aku dari santunan-Mu.
Tuhanku, tempatkan daku di antara para kekasih-Mu,
di tempat orang yang mengharapkan tambahan kecintaan-Mu.
Tuhanku, ilhamkan kepadaku kerinduan untuk berdzikir
kepada-Mu setelah berzikir kepada-Mu.
Ilhamkan kepadaku keinginan untuk berada pada sukacita
kebahagiaan asma-Mu dan tempat kesucian-Mu.
Tuhanku, karena-Mu dan hanya dengan ketentuan-Mu
Engkau masukkan aku di tempat orang yang menaati-Mu,
dan tempat yang baik dari keridhaan-Mu karena aku tidak
mampu melindungi diriku dan tidak sanggup
memberikan manfaat kepadanya.
Tuhanku, akulah hamba-Mu yang lemah, penuh dosa,
dan milik-Mu yang penuh noda, janganlah Engkau jadikan daku
termasuk orang yang Engkau palingkan wajah-Mu daripadanya,
dan yang kelalaiannya telah menghalangi dari maaf-Mu.
Tuhanku, anugerahkan kepadaku kesempurnaan
kebergantungan kepada-Mu. Terangilah pandangan hati kami
dengan cahaya penglihatan kepada-Mu sehingga mata hati kami
menyobekkan tirai-tirai cahaya dan mengantarkan kami
pada mahligai kebesaran-Mu dan arwah kami bergantung
pada keagungan kesucian-Mu.
Tuhanku, jadikan aku orang yang Kau-panggil dia,
dan dia menjawab panggilan-Mu; yang Kau-perhatikan dia
sehingga bergetar karena kebesaran-Mu.
Engkau sambut dia secara rahasia
dan dia beramal karena-Mu secara terbuka.
Tuhanku, aku tidak biarkan keputusasaan
mengalahkan sangka baikku kepada-Mu dan tidak berputus
harapanku akan keindahan kemurahan-Mu.
Tuhanku, jika kesalahan telah menjatuhkan aku dari sisi-Mu
maka maafkanlah daku dengan seluruh kepasrahanku
kepada-Mu.
Tuhanku, jika dosa-dosa melemparkan aku dari kemuliaan
anugerah-Mu, keyakinan telah mengangkatku
kepada kemurahan kasih-Mu.
Tuhanku, jika kelalaian telah menidurkanku dari persiapan
untuk menemui-Mu, Kau pun mambangunkanku pengetahuan
akan kemurahan anugerah-Mu.
Tuhanku, jika besarnya hukuman-Mu telah memanggilku
ke neraka, limpahan karunia-Mu telah memanggilku ke surga.
Tuhanku, kepada-Mu aku bermohon,
kepada-Mu aku berpasrah dan berserah diri.
Aku bermohon kepada-Mu agar Kau-sampaikan shalawat
kepada Muhammad dan keluarga Muhammad.
Aku bermohon kepadamu agar Kau-jadikan aku termasuk
orang yang selalu berdzikir kepada-Mu, tidak melanggar
perjanjian-Mu, tidak lalai dari bersyukur kepada-Mu,
tidak menganggap enteng perintah-Mu.
Tuhanku, gabungkan aku dengan cahaya keagungan-Mu
yang cemerlang sehingga aku menjadi orang yang mengenal-Mu
dan berpaling dari selain-Mu, serta takut dan selalu merasa
diawasi-Mu, wahai Pemilik Keagumgan dan Kebaikan.
Semoga Allah menyampaikan shalawat kepada Muhammad,
rasul-Nya, dan keluarganya yang suci,
dan semoga Allah melimpahkan salam kepadanya
sebanyak-banyaknya.
Munajat Abu Nawas
Abu Nawas adalah seorang pujangga yang hidup pada masa Abbasiyah. Tepatnya, hidup pada masa Khalifah Harun Al-Rasyid. Abu Nawas meninggalkan beberapa syair, dan salah satunya yang terkenal adalah Syair Pengakuan Dosa. Syair yang ditulis Abu Nawas beratus-ratus tahun yang lalu ini, sampai kini masih populer dan sering dibacakan di mushala-mushala menjelang shalat berjamaah. Berikut (terjemahan) munajat Abu Nawas yang dimaksud.
Ya Tuhanku, tidak pantas bagiku menjadi penghuni surga-Mu.
Namun, aku tidak kuat dengan panasnya api neraka.
Terimalah taubatku dan ampunilah dosa-dosaku.
Sesungguhnya Engkau Maha Pengampun dosa-dosa besar.
Dosaku seperti jumlah pasir
maka terimalah pengakuan taubatku wahai Pemilik Keagungan.
Dan umurku berkurang setiap hari,
sementara dosaku terus bertambah,
bagaimana aku menanggungnya.
Ya Tuhanku, hamba-Mu yang berdosa ini datang kepada-Mu,
mengakui dosa-dosa dan telah memohon kepada-Mu.
Seandainya Engkau mengampuni
Memang Engkau-lah Pemilik Ampunan.
Dan seandainya Engkau menolak taubatku,
kepada siapa lagi aku memohon ampunan
selain hanya kepada-Mu.