Cara Menjaga Kesehatan Fisik dan Psikis Selama Kehamilan


Kehamilan adalah anugerah dan hadiah terindah untuk kaum hawa. Inilah tanda atau fase bagi seorang wanita menjadi makhluk yang sempurna dan mulia. Meski predikat yang dilekatkannya itu tidak bisa diukur dengan materi. Namun, fase yang dialami seorang ibu selama 9 bulan kehamilan menuntut pengorbanan dan kesabaran.


menjaga kehamilan muda

Dalam masa perkembangan janin, ada masa-masa yang dianggap kritis menyangkut pembentukan organ tubuh sang janin. Oleh karena itu, istri yang sedang hamil harus menjaga kondisi fisik maupun psikisnya agar bayinya tumbuh sehat sehingga kelak lahir dengan lancar dan selamat. Untuk tujuan tersebut, berikut diulas beberapa cara menjaga kesehatan fisik dan psikis ibu hamil. 

1. Menjaga kesehatan fisik
Ada beberapa cara yang bisa dilakukan ibu hamil untuk menjaga kesehatan fisiknya, di antaranya sebagai berikut.

  1. Memeriksakan diri ke dokter. Pemeriksaan ini sebaiknya dimulai sejak kemunculan tanda-tanda kehamilan.
  2. Berolahraga, tentunya yang paling sesuai untuk ibu hamil, seperti senam hamil, jalan kaki, dan sebagainya. Dengan melakukan olahraga, seorang ibu hamil dapat menjaga kesehatan tubuh dan janin yang dikandungnya secara lebih optimal.
  3. Mengonsumsi makanan yang bergizi secara teratur. Hal lain yang perlu diperhatikan adalah jangan mengonsumsi kafein berlebihan serta produk-produk yang mengandung sakarin.
  4. Beristirahat yang cukup untuk menghindari kelelahan. Ingat, kelelahan akibat aktivitas yang berat dan padat dapat menimbulkan kecemasan dan gangguan psikis ibu hamil, dan ini sangat tidak baik bagi kesehatan bayi.
  5. Membersihkan lingkungan dari segala kemungkinan pencemaran yang dapat membahayakan janin atau bayi.
  6. Minum sedikitnya 6-8 gelas sehari, dapat berupa jus buah, susu, atau air putih biasa. Cairan yang masuk ini sangat berguna untuk membantu meningkatkan volume darah yang terjadi selama kehamilan.

2. Menjaga kesehatan psikis
Seorang wanita yang sedang hamil pasti akan mengalami berbagai macam perubahan, bukan hanya secara fisik namun juga psikologis. Jangan heran jika wanita hamil tiba-tiba menangis atau marah. Ini terjadi karena adanya perubahan hormonal yang lazim dialami oleh para wanita yang sedang hamil. Untuk itu, para wanita yang sedang mengandung harus selalu menjaga kondisi psikologisnya agar tetap baik dan seimbang. Jika kondisi psikologis wanita hamil baik, pastilah akan lebih tenang dan rileks saat menjalani masa-masa kehamilannya.

Di bawah ini akan diuraikan perubahan kondisi psikis wanita hamil selama  triwulan pertama, triwulan kedua, dan triwulan terakhir.

Triwulan pertama
Masa paling berat bagi beban psikis ibu hamil terjadi di triwulan pertama, yakni ketika perubahan aktivitas hormonal ibu sedang besar-besarnya. Perubahan inilah yang dapat dengan mudah memengaruhi stabilitas emosi ibu, juga menyebabkan keluhan mual (disertai atau tanpa muntah), terutama pada pagi hari (morning sickness) selama dua bulan pertama. Akibatnya, beban psikologis pun semakin bertambah. Karenanya, wajar bila pada usia kehamilan ini banyak ibu yang rentan terhadap trauma.
      Pengaruh trauma terhadap perkembangan janin sangat terasa jika kejadiannya berlangsung pada triwulan pertama. Pada masa ini pertumbuhan awal baru dimulai sehingga janin sangat rentan terhadap pengaruh dari luar, didukung susunan saraf pusat dan jantung yang sudah bertumbuh. Pada usia ini, janin sudah menampakkan mata, hidung, mulut, dan tunas bakal tangan serta kaki. Kemudian, pada akhir triwulan pertama, janin mulai bergerak, bernapas, dan mencerna makanan. Itulah mengapa fase ini rentan terhadap gangguan, apalagi yang bersifat traumatis.

Triwulan kedua
Dalam minggu ke-20, anggota tubuh banyi sudah lengkap. Di dalam kandungan itu, bayi sudah dapat mendengar detak jantung ibunya, mendengar suara ibu dan ayahnya, dan secara perlahan-lahan mulai menyesuaikan diri dengan irama kegiatan sang ibu. Saat itulah emosi ibu berpengaruh kuat pada bayi yang belum lahir itu (janin). Kegiatan yang banyak menimbulkan ketegangan, seperti beban kerja yang menumpuk, akan menimbulkan akibat yang kurang baik. Dan, yang sering terjadi akibat dari itu ialah bayi lahir dengan berat badan di bawah rata-rata.
      Selain bayi dilahirkan dengan berat badan di bawah rata-rata, ketegangan juga dapat berpengaruh buruk pada emosi bayi. Bayi yang dilahirkan oleh ibu yang tegang, umumnya sering rewel dan sulit ditenangkan. Begitu pula seorang ibu yang sering stres selama masa kehamilannya, akan melahirkan anak yang mudah sekali mengalami rasa sedih secara berlebihan. Bayi seperti ini membutuhkan kasih sayang, harus banyak istirahat, dan memerlukan suasana yang harmonis sehingga tidak lagi tegang.
      Oleh karena itu, seorang ibu yang sedang hamil hendaklah berusaha untuk selalu menghindari kondisi-kondisi yang tidak mengenakkan, seperti stres, sedih, banyak melamun, tegang, dan sebagainya. Tetapi, usahakan untuk selalu senang, gembira, positive thinking, dan bersuka hati.

Triwulan terakhir (ketiga)
Seorang ibu yang mengandung dalam triwulan ketiga ini, perutnya semakin berat dan bulat. Ibu akan merasa sesak karena janin makin mendesak ke atas. Hal ini semakin bertambah dengan kerapnya frekuensi gerakan bayi. Karena penampilan yang merepotkan ini, banyak ibu hamil menarik diri dari pergaulan dan lebih banyak memusatkan pada saat-saat persalinan. Meskipun ada yang mengatakan bahwa masa tiga bulan terakhir ini adalah masa yang paling berat, tetapi sebagian wanita justru menganggapnya sebagai masa paling menyenangkan karena sebentar lagi bayi yang ada dalam kandungannya akan segera lahir.
      Tetapi, terkadang dapat juga timbul perasaan yang aneh-aneh, dan yang sering dialami oleh ibu hamil adalah kekhawatiran akan kesehatan bayi yang akan dilahirkannya. Hal ini sering muncul dalam mimpi-mimpi ibu hamil yang usia kehamilannya sekitar sembilan bulan. Misalnya, bermimpi melahirkan anak cacat atau tidak sempurna bentuknya. Selain itu, muncul juga kekhawatiran tentang dirinya sendiri, seperti tidak sanggup menjalani proses kelahiran dengan lancar, takut akan bahaya yang tidak diinginkan, dan sebagainya.

Solusi yang menenangkan atas kekhawatiran ini ialah dengan menghindari pikiran-pikiran negatif dan hendaklah selalu optimis bahwa Allah akan selalu memberi kemudahan serta jalan terbaik bagi sang ibu dan bayi.




          


Belum ada Komentar untuk "Cara Menjaga Kesehatan Fisik dan Psikis Selama Kehamilan"

Posting Komentar

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel